Penerima Penghargaan Kalpataru 2010

Penghargaan Kalpataru tahun 2010 diberikan kepada 12 penerima. Penghargaan Kalpataru tahun 2010 ini diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa 8 Juni kemarin. Penganugerahan penghargaan Kalpataru ini sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010.

Kalpataru merupakan penghargaan pada tingkat nasional di bidang lingkungan hidup. Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada  perorangan atau kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporannya dan telah berjuang demi pelestarian lingkungan hidup. Kalpataru diserahkan oleh Kepala Negara RI setiap tahun sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni.

Pada tahun 2010 ini, penghargaan Kalpataru diberikan kepada 12 penerima. Penerima Kalpataru tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Penerima Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan:

  1. Djohan Riduan Hasan, (Kelurahan Girimaya, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung) yang mengelola lahan kritis pasca tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung. Kiprahnya berhasil merehabilitasi lahan kritis seluas 640 ha dan melakukan mixed farming model wanatani seluas 35 ha.
  2. Mateus Bere Bau, (Desa Kewar, Kec.Lamaknen, Kab.Belu, NTT) yang telah 35 tahun memotivasi masyarakat  menanam dan memelihara pohon pada lahan kering dan berbatu, di daerah yang berbatasan dengan Distrik Bobo Naro, Timor Leste. Usahanya dimulai dengan membangun 35 ha wanatani sebagai demplot, saat ini berhasil berkembang hingga 1600 ha hutan rakyat. Sebagai Raja Kewar, dia pun mengaktifkan hukum adat dan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup.
  3. Mahyiddin, (Kelurahan Aneuk Laot, Kec. Sukakarya, Kota Sabang, NAD) yang melakukan pemulihan kerusakan hutan bakau melalui program Tsunami Underwater Clean Up di Selat Rubiah dan Iboih, Sabang. Juga melakukan pengawasan penggunaan bom ikan dan potassium (illegal fishing) serta melakukan transplantasi karang dan pembuatan 30 unit mooring buoys serta merehabilitasi hutan bakau dengan menanam sekitar 55.000 pohon bakau di Teluk Lhok Weng-Iboih, Ceuneuhot-Jaboi, dan Krueng Raya.
  4. Kholifah, (Desa Kedungringin, Kec. Beji, Kab. Pasuruan, Jawa Timur). Kholifah sejak tahun 1999 merintis pembuatan trichogramma, pupuk organik cair, pupuk organik padat, pengembangan tanaman hias, dan pengembangan jamur antagonis  dengan peralatan sederhana. Penerima Kalpataru ini berhasil memproduksi trichogramma sebanyak 20.000 pias/tahun, pupuk organik cair 5.000 Liter/tahun, dan pupuk organik sebanyak 6 ton/tahun.  Program ini dapat membantu meningkatkan produksi petani dan berhasil menurunkan penggunaan pupuk buatan dan pestisida kimia.
  5. Ujang Solikhin,  (Desa Kertasari, Kec. Ciamis, Kab. Ciamis, Jawa Barat)  Di sela-sela kesibukannya sebagai anggota TNI AD, Penerima kalpataru ini memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif berupa briket arang organik sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah. Hasilnya ia dapat memproduksi arang briket sampah organik sebanyak 2 ton/hari. Dari kegiatan ekonomi kreatif yang digelutinya dia berhasil menanggulangi permasalahan sampah di Ciamis.

Penerima Kalpataru Kategori Pengabdi Lingkungan:

  1. Yohanes Ebo, SP, (Kelurahan Waiwerang, Kec. Adonara Timur, Kab. Flores Timur, NTT) Selama 24 tahun bekerja sebagai penyuluh pertanian dengan menggerakkan masyarakat menjaga kelestarian lingkungan baik secara formal maupun non formal. Strategi yang ditempuh antara lain melalui  pengembangan sekolah lapang pertanian terpadu, pembuatan pupuk bokhasi dan pestisida nabati, penghijauan lahan kritis, kaji terap teknologi lahan basah serta penyelamatan sumber mata air.
  2. Sumadi, (Desa Warujayeng, Kec. Tanjunganom, Kab. Nganjuk, Jawa Timur) telah memotivasi dan membudayakan masyarakat tentang cara hidup sehat dengan sanitasi lingkungan yang baik di Desa Begendeng, Kec. Jatikalen. Melalui berbagai forum dan penyuluhan secara terus-menerus, upaya gigih Sumadi berhasil membangun 1500 unit pengolahan limbah domestik tinja di setiap rumah tangga.

Penerima Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan:

  1. LSM PILIHI Dairi pimpinan Hasoloan Manik (Kec. Sitinjo, Sidikalang, Kab. Dairi, Sumatera Utara) yang berupaya menyelamatkan hutan Ekosistem Leuser di wilayah perbatasan Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam.  Lembaga ini  berhasil melakukan gugatan sekitar 42 kasus perusakan lingkungan serta investigasi kasus perusakan hutan dengan memberdayakan 600 orang kader lingkungan binaannya yang tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat, Dairi, dan Karo. Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dengan penanaman dan pendistribusian cuma-cuma bibit pohon sebanyak 320.000 pohon.
  2. KPSA Puspita Hijau didirikan oleh Masdjidin, (Dusun Sulek Timur, Desa Sulek, Kec. Tlogosari, Kab. Bondowoso, Jawa Timur) yang berinisiatif melakukan perbaikan kualitas lingkungan kawasan Gunung Sulek. Penyuluhan yang telah berlangsung selama 29 tahun diawali dengan mengajak keluarga dan beberapa anggota masyarakat melalui kegiatan Klompencapir  Semut Ireng, pengajian, penghijauan dan pengairan untuk pertanian. Hasilnya, penyelamatan 274 ha hutan rakyat serta 10 sumber mata air.
  3. LSM Rekonvasi Bumi pimpinan N.P. Rahadian (Kelurahan Tembong, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten) yang  berprestasi dalam mengembangkan integrated management dalam pengelolaan DAS Cidanau berdasarkan konsep one river, one plan, one management. Model ini memadukan berbagai kepentingan dan membangun hubungan hulu hilir dengan mekanisme transaksi jasa lingkungan dalam membangun keseimbangan sosial, ekologi, ekonomi dalam pengelolaan DAS Cidanau. Upaya ini memecahkan permasalahan kemiskinan, perambahan, kerusakan hidroorologis, serta ancaman kerusakan Cagar Alam Rawa Danau dan suplai air.

Penerima Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan:

  1. Dra.Endang Sulistyowati, (guru biologi dan pendidikan lingkungan hidup SMAN 2 Kota Probolinggo, Jawa Timur). Aktif dalam berbagai organisasi masyarakat, Endang mengajak penduduk setempat menanam 23.000  pohon bakau di lahan  seluas 5 ha bagian pesisir utara Kota Probolinggo, serta menggagas penanaman pohon SAJISAPO (Satu Jiwa Satu Pohon) di lingkungan sekolah sebagai wahana untuk menciptakan rasa suka menanam dan memelihara tanaman  di lingkungan sekolah.
  2. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, (Kelurahan Sampangan, Kec. Gajah Mungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah) menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang (UNES). Dengan menetapkan UNES sebagai Universitas Konservasi (conservation university), maka dilaksanakanlah pencanangan Gerakan ”SERBU” atau Gerakan Tanam Seribu Batang Pohon bersama mahasiswa dengan menghijaukan lahan kritis seluas 64 ha, konservasi tanaman langka khas Jawa Tengah dan penanaman tanaman industri untuk sumber energi alternatif. Selain itu gerakan sa uwong, sa uwit (satu orang, satu pohon) untuk mahasiswa baru serta pembuatan dua buah embung besar yang berpotensi menjadi tempat/ tujuan wisata pendidikan.

Selain menganugerahkan penghargaan Kalpataru, presiden juga memberikan penghargaan Adipura kepada 140 kabupaten dan kota dan penghargaan Adiwiyata Mandiri 2010 kepada 25 sekolah.

Para penerima Kalpataru 2010 tidak hanya membanggakan pemerintah, melainkan seluruh rakyat Indonesia, bahkan bumipun ikut tersenyum. Semoga kita terinspirasi oleh para penerima Kalpataru 2010 untuk turut serta memberikan sedikit perhatian pada kelestarian lingkungan hidup.

UPDATE

Baca juga Daftar Penerima Kalpataru 2011.

Referensi: http://www.menlh.go.id

Baca artikel tentang alam lainnya:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di lingkungan hidup dan tag , , , . Tandai permalink.

99 Balasan ke Penerima Penghargaan Kalpataru 2010

  1. Ping balik: Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2012 | Alamendah's Blog

  2. Ping balik: sigitari95

  3. Ping balik: Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2013 | Alamendah's Blog

  4. Ping balik: Mengenal Penghargaan Kalpataru dan Sejarah Kalpataru | Alamendah's Blog

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.