Jomblo Muncak Abiyoso Dimalam Satu Sura

saya dan kawan-kawanJomblo Muncak Abiyoso Dimalam Satu Sura, terdengar sangat asyik dan akan penuh dengan cerita petualangan. Apalagi kegiatan ini digelar di Puncak Abiyoso, salah satu puncak di Gunung Muria di Kudus Jawa Tengah yang belum sekalipun pernah saya datangi. Juga oleh ketiga teman saya yang mengusulkannya. Oleh karena itu gak ada salahnya jika saya sedikit sharing di sini. Itung-itung menambah jumlah postingan di blog sederhana yang masih terlalu sedikit ini. Syukur-syukur jika bisa menjadi sumber inspirasi buat para penggiat kegiatan alam bebas ataupun perkumpulan pecinta alam lainnya.

Pada bulan Februari di tahun 2005 itu sebenarnya saya maupun perkumpulan Pecinta Alam ReKSAPALA tidak memiliki rencana untuk mengadakan kegiatan keluar hingga tiga orang teman saya, Ithok, Margo dan Syahri, yang termasuk dedengkotnya ReKSAPALA berkunjung ke rumah saya. Tanpa angin tanpa hujan, ketiga teman saya mengajak saya untuk melakukan pendakian di Puncak Abiyoso Gunung Muria.

Sepertinya ketiga teman saya ini tahu kalau sebenarnya hati ini memang sudah ngebet kepengen bercumbu dengan alam kembali. Karenanya meski pada awalnya sempat ragu-ragu, akhirnya saya menyetujui ajakan mereka. Apalagi ketika mereka menyebut kegiatan ini sebagai Jomblo Muncak Abiyoso Dimalam Satu Sura. Gue banget, tuh, pikir saya dalam hati.

Acara ini lebih merupakan kegiatan pribadi tanpa melibatkan perkumpulan, free land. Cukuplah kami berempat, sesama jomblo saja. Waktu yang kami pilihpun bertepatan dengan malam satu sura dengan asumsi pada hari-hari tersebut akan banyak para penziarah yang melakukan ritual spiritual di puncak gunung tersebut. Sehingga walaupun kami berempat sedikitpun tidak mengenal medan yang akan kami datangi, toh akan banyak orang yang bisa ditanyai.

Harapanku dalam acara muncak kali ini akan menjadi petualangan mengasyikkan yang membuat saya bebas menikmati keindahan alam di Gunung Muria sepuasnya. Syukur-syukur jika berkesempatan untuk mencapai Puncak Natas Angin yang berada di seberang Puncak Abiyoso. Katanya, perjalan antara kedua puncak ini teramat menegangkan karena melewati punggung gunung dengan jurang yang dalam dan terjal di kedua sisinya. Sebuah kesempatan yang tidak bisa kudapatkan jika kami pergi dengan mengatasnamakan perkumpulan karena harus mengurusi berbagai masalah teknis dan administratif mulai dari persiapan maupun ketika pelaksanaan. Juga tentang rasa tanggung jawab atas keselamatan anggota tim yang terkadang terdapat orang-orang yang belum memiliki jam terbang dalam kegiatan pendakian. Orang-orang seperti ini tentunya harus mendapatkan perhatian lebih agar bisa tetap survive dan save.

Namun baru sehari rencana (jika memang dianggap perencanaan) tersebut kami susun, seorang teman menyatakan minatnya untuk turut serta. No problem, dia juga senasib, jomblo!. Dan kegiatan ini tetap bisa diberi titel ‘Jomblo Muncak Abiyoso Dimalam Satu Sura’.

Sehari menjelang keberangkatan tiba-tiba ada sebuah SMS masuk ke dalam hape Nokia 3315 milik saya. Isinya beberapa teman saya, anggota ReKSAPALA yang kebetulan mencari nafkah di Kudus menyatakan ketertarikannya untuk mengikuti acara muncak saya kali ini. Entah dari mana mereka mengetahui rencana yang kami buat, saya tidak berniat untuk menanyakannya. Kalu toh saya tanyakan jawabannya pasti sudah dapat saya terka. Jawaban yang bisa membuat kepala mereka membesar beberapa inci! Ya, tak apalah. Meski diantara mereka terdapat dua orang cewek toh masih dalam golongan jomblo juga.

Pagi hari menjelang keberangkatan, lagi-lagi hape Nokia 3315 milik saya mengeluarkan suara khas jangkriknya, pertanda adanya SMS yang masuk. Bahkan kali ini sebanyak dua kali. Pertama dari teman-teman saya yang terusir ke Jepara karena gak kebagian pekerjaan di Pati dan yang kedua dari teman-teman saya yang berdomisili di Rembang. Kedua-duanya sama-sama menyatakan minatnya untuk mengikuti acara muncak ke Puncak Abiyoso Muria.

Praktis kini terdapat 23 orang yang mengikuti kegiatan yang kami rencanakan. Gila juga ternyata. Kegiatan yang kami rencanakan diam-diam dan hanya dalam hitungan hari serta tanpa publikasi sama sekali diikuti oleh 20 orang lebih. Padahal terkadang kegiatan yang sudah kami persiapkan dengan matang jauh-jauh hari hanya diikuti belasan orang saja.

Yach, gagal sudah rencana muncak bertitel Jomblo Muncak Abiyoso Dimalam Satu Sura dan harus bereingkarnasi dengan kegiatan ‘setengah resmi’ dari perkumpulan Pecinta Alam Indonesia ReKSAPALA. Karena terburu-buru, mengingat hanya dalam hitungan jam kegiatan tersebut harus sudah kami laksanakan, pagi itu pula kegiatan ini saya namai Pendakian Puncak Abiyoso.

Dan karena itu pula, postingan ini saya cukupkan sampai di sini dulu. Kelanjutan pengalaman saya ini ntar saja diteruskan dipostingan yang akan datang, mungkin dengan judul Malam Satu Sura Di Puncak Abiyoso.

Baca juga:

Tentang alamendah

Panggil saja saya Alamendah, tinggal di Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Seorang biasa yang ingin berbagi dengan sobat.
Pos ini dipublikasikan di ekspedisi, hobi, kegiatan alam bebas, kenangan, muria dan tag , , , , , , , , , , , , , . Tandai permalink.

18 Balasan ke Jomblo Muncak Abiyoso Dimalam Satu Sura

  1. dika berkata:

    wiw oecinta alam tho??? semuanya hijau .. anak sispala yak ?? 😀

    • alamendah berkata:

      Hanya sebuah kesadaran yang timbul untuk jujur mengakui bahwa bumi beserta isinya telah menanti sedikit kepedulian dari kita; manusia.
      Semoga mengurusi blog sederhana ini termasuk dalam kepedulian yang cuma ‘sedikit’ tersebut.

  2. taufan abdi berkata:

    mas…..

    Kita bisa gak ngisi blog..tapi bkn di home….
    tapi di (About me misalnya)
    Mksh sblm nya mas:)

  3. alamendah berkata:

    1. Wah gak yambung dengan topik… tp gak pa2 demi teman.
    2. Wah kesannya gue ahli… ya, sebisa saya aja.
    Bikin artikel di selain home bisa aja tapi karena halamannya statis, jadinya akan repot ketika melakukan update (buat tulisan baru). Biasanya satu halaman satu judul. Kalau dipaksain (terlalu banyak) akan merepotkan pembaca dan google dalam mengindeks karena peta situsnya gak teratur.

  4. eko berkata:

    waduh gak ngeri ta di puncak pada malam satu sura?

    • alamendah berkata:

      Pada dasarnya kita mempercayai hal-hal yang berbau gaib seperti itu tetapi kita lebih percaya bahwa kekuasaan Tuhan di atas segalanya.
      (cek… cek.. cek… kayak kultum aja, ya?)
      Selain itu perginya kan rame2, so, kalau ada apa-apa bisa lari bareng2

  5. yangputri berkata:

    Pengalaman yg asyik dan seru pastinya, lom pernah tuh saya naek gunung tp naek tempat tidur tentunya hampir tiap hari wkwkwk

  6. yangputri berkata:

    Dengan hormat dan rasa bangga,saya hadiahkan award untuk anda.Mohon dilihat di blog saya.Selamat,semoga dengan award ini bisa memacu semangat untuk menulis artikel yang menarik dan bermanfaat lainnya.

  7. Ping balik: Malam Satu Sura Di Puncak Abiyoso « Alamendah's Blog

  8. yoyoy., berkata:

    hahahahahahahahahah.,.,potonya kaya orang utan.,vissssss men!!!just kiding ko.,!!

  9. GUFRON ALE berkata:

    ada nmr bs di hubungi g ? klo swaktu2 saya pulang kampung dan pengen gabung muncak dengan kalian.krim ja lewat email q.tq sebelimnya..

  10. Ping balik: Peran Pemuda Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup | Alamendah's Blog

  11. Ping balik: Berbagi Cerita Tentang Sarung | Alamendah's Blog

Tulis Komentar Sobat

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.